Senin, 25 Agustus 2014

SEEKOR DOMBA DAN SEEKOR SERIGALA


Pada suatu saat, seekor serigala sedang meminum di aliran kepala sungai, saat ia melihat keatas, ia melihat seekor domba kecil baru saja datang untuk minum sedikit air di bawah aliran sungai. Serigala membuat pikirannya untuk menangkan domba tersebut untuk makan malam. "Tapi bagaimana aku mendapatkan alasan untuk melakukan itu?"
            Lalu ia lari ke bawah ke domba itu dan memanggilnya, "Beraninya anda membuat kotor air yang baru saja saya minum?"
            "Saya tidaklah membuat airnya kotor, Tuan," kata domba itu dengan rendah hati. "Saat anda meminum air itu, saya tidak berada di dekat sungai."
            "Saya telah merasakan bau busukmu di air," kata serigala. "Kamu berani berbohong."
            "Itu mustahil, Tuan," kata domba. "Air itu mengalir dari anda ke saya, bukan saya ke anda."
            "Baiklah, maka," kata serigala. "Mengapa kamu memanggilku dengan banyak nama buruk tahun lalu?" 
            "Itu tidak mungkin terjadi, Tuan," kata domba. "Saya baru saja lahir pada awal tahun ini."
            "Saya tidak peduli," teriak serigala. "Kalau itu bukanlah kamu, maka itu ayahmu. Itu sama saja."
            Dan tanpa sepatah kata apa pun serigala itu menyerbu domba tak tertolong itu.


untuk versi bahasa inggris silahkan klik ini.

Samulnori (Musik Tradisional Rakyat Korea)

this blog post is in indonesian, for the english version please click here.

 
Pada kelas XII, di pelajaran seni budaya saya mendapatkan tugas membuat presentasi perihal musik negara lain, kelompok saya mendapatkan negara Korea. Kelompok saya pun memilih untuk mencari tahu tentang musik tradisional Korea, dan kami menemukan "Samulnori".

Samulnori adalah sebuah pertunjukan musik ensembel menggunakan 4 alat musik yang berbeda:
  1. Kkwaenggwari memiliki banyak nama seperti soe (metal), maegu kkwangmaegi, kkwangsoe, dan soegum. Alat ini dimainkan dengan cara dipegang dengan tangan kiri dan dibunyikan dengan pemukul dari kayu keras. Kkwaenggwari membentuk jangdan (tempo). Alat musik ini adalah bagian penting dalam pementasan samulnori. Pemainnya dinamakan sangsoe (pemimpin pertunjukan) yang juga paling bagus menarinya (chumsawi).  Asal usul alat musik ini diperkirakan berasal dari Dinasti Zhou (zaman Cina kuno). Kkwaenggwari  terbuat dari kuningan dan metal, namun sekarang digunakan juga emas atau perak dalam komposisinya. Not nya adalah kombinasi dari tembaga dan besi. Saat rasio tembaga lebih banyak daripada besi (melebihin 60-70%) suara yang dihasilkan oleh kkwaenggwari  lebih jernih dan tinggi.
  2. Jing berupa gong yang terbuat dari kuningan. Nama lainnya adalah geum, geumjing, dan geumra. Jing menghasilkan suara yang melambangkan angin. Jing dimainkan dengan cara dipukul menggunakan pemukul yang dibungkus kain, sehingga suara yang dihasilkan bernada rendah namun dalam dan lembut.
  3. Janggo juga disebut seyogo adalah gendang tradisional Korea. Bentuknya ramping dan menyerupai jam pasir. Janggo ditabuh menggunakan kedua buah tongkat kecil. 
  4. Buk berbentuk bulat seperti tong kayu. Buk berfungsi sebagai penanda tempo utama. 
 
Keempat alat tersebut memiliki lambang symbol khusus. Kkwaenggwari melambangkan petir, Jing  melambangkan bunyi angin, Janggo melambangkan hujan, Buk melambangkan awan.
Suara Buk dan Janggo melambangkan langit, suara Jing dan Kkwaenggwari adalah suara dari tanah (bumi).

Karakteristik musiknya yang dinamis, enerjik, dan cepat dianggap mempresentasikan sifat orang Korea.


*gambar yang ada berasal dari powerpoint presentation milik saya, dapat diunduh di sini. (skip ad)